softovator.com

Saatnya Untuk Punya Data Analitis Sendiri Dengan Bantuan Dari Watson

ibm watson analytics

ibm watson analytics

Analisa merupakan salah satu hal yang sekarang ini sangat dibutuhkan untuk bisa memecahkan suatu masalah atau di dalam memilih sesuatu karena dengan menggunakan analisa tentu saja nantinya akan membuat pilihan menjadi lebih tepat karena sudah dianalisa dan diperhatikan apa resiko dan juga keuntungan yang nantinya akan didapatkan.

Sekarang ini sudah ada banyak hal yang bisa digunakan untuk menganalisa, salah satunya adalah dengan bantuan dari Watson. Watson Analystics sendiri diluncurkan oleh perusahaan teknologi informasi terkemuka, IBM. Watson Anaylytics tersebut merupakan salah satu layanan yang memang sengaja dirancang untuk dunia bisnis yang mana dapat digunakan hanya dengan menggunakan format bahasa alami (natural language format) serta menggunakan algoritma prediktif serta menawarkan model dengan harga freemium.

Dengan menggunakan format bahasa alami, maka seorang pengguna bisnis akan dapat mengetahui performance penjualan hanya dengan memasukan kalimat-kalimat seperti:
– Produk apa yang palig banyak terjual bulan lalu?
– Produk apa yang paling banyak menyumbang keuntungan sejak awal tahun?

Watson Analytics mengerti pertanyaan di atas dan akan mengeluarkan analisanya. Bandingkan apabila dilakukan dengan cara konvesional, di mana pengguna bisnis akan meminta seseorang dari Departmen IT untuk mengeluarkan report yang di inginkan.

IBM mengatakan akan menghabiskan $1 Milyar untuk meng-komersilkan Watson, namun ada beberapa tantangan seperti sistem kognitifnya IBM harus dapat mengolah data, mempelajari data itu, dan harus bisa di-kustom sesuai dengan berbagai macam industri seperti industri finansial dan kesehatan.

Pada dasarnya Watson Analystics sendiri adalah sebuah jalan untuk membawa analisa menjadi lebih eksekutif pada skala yang lebih kecil.

Ini merupakan perjalanan analisa (analytic journey) dan kita sedang berhadapan dengan orang – orang yang memiliki banyak keahlian di berbagai bidang. Hal tersebut dikatakan oleh Marc Altshuler yang merupakan wakil presiden manajemen produk untuk bisnis analytics.

Berdasarkan model freemium, Watson Analytics sendiri sudah tersedia pada desktop, android dan juga Apple iOS dan beberapa situs website. Dengan model freemium, nantinya bila pengguna akan menggunakan analisa yang lebih canggih lagi, IBM akan mengenakan biaya tertentu. Tingkatan model analisa dan harga tersebut masih sedang dianalisa secara lebih lanjut. IBM sendiri menginginkan Watson Analytics dapat menjangkau lebih banyak lagi. Misalnya saja Watson Analytics bisa mengolah 20 spreadsheet, Salesforce, Teradata, dan Oracle di mana data-data tersebut dapat saling di hubungkan dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam format bahasa alami. Di dalam beberapa hal, IBM sendiri juga sedang mendorong microanalytics melalui apa yang di sebut dengan “single business analytics experience.

Neil Whitney direktur product experience dan desain mengungkapkan, melakukan import data dan export data akan menjadi mudah hanya dengan menyorot kumpulan icon-icon yang mewakili sumber data seperti data dari Salesforce, Google Docs, Oracle, dan tentu saja dari kumpulan icon-icon yang mewakili data tujuan ke software-software IBM seperti Cognos dan SPSS ada di sana. Dengan model self service seperti ini, pengguna juga bisa melakukan upload file. Whitney menekankan, IBM melakukan riset mendalam dan menjamin, Watson Analytic dapat menyerap data secara lebih mudah, di mana hal ini merupakan kunci tantangan untuk adopsi.

Watson Analytics juga akan tersedia melalui IBM Bluemix untuk memungkinkan pengembang perangkat lunak (software developer) meningkatkan kemampuan analisa di dalam aplikasi yang dibuatnya. IBM juga melaporkan bahwa beberapa kemampuan tersebut akan tersedia dalam 30 hari ke depan untuk penguji beta dan untuk versi freemiumnya pada akhir tahun ini.

Referensi:
http://www.zdnet.com/ibm-takes-watson-freemium-time-for-bring-your-own-analytics-7000033694/
http://www.cio-today.com/article/index.php?story_id=0100017IE7OY

Exit mobile version