Bus elektrik sepertinya sudah tak asing lagi di negara-negara barat seperti Eropa dan Amerika. Namun di Asia, belum ada satu negara pun yang mengoperasikan bus jenis ini di negaranya. Namun beberapa waktu terakhir ini, rupanya Singapura telah memulai mencoba menerapkan bus elektrik ini melintas di beberapa wilayahnya.
Bus elektrik tentu saja berbeda dari bus-bus pada umumnya, Bus ini merupakan sebuah alat transportasi yang sangat menarik dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar apapun, namun menggunakan baterai lithium ion. Ia mampu berjalan sendiri secara otomatis.
Meskipun hanya perlu diisi daya 8 jam saat akan beroperasi, namun bus ini mampu berjalan selama 12 jam dengan kecepatan rata-rata 20 hingga 40 km/jam. Dan daya tampung penumpangnya pun cukup lumayan, mencapai 12 orang penumpang sekali jalan.
Saat beroperasi, bus ini tidak akan berada di jalur dan jalan yang sama dengan kendaraan konvensional lainnya, namun memiliki jalur khusus yang diperuntukkan bagi bus elektrik yang ada di Singapura. Bus ini sebenarnya bisa melintas di jalan biasa, namun di Singapura masih terkendala rute yang membuat bus elektrik ini harus memiliki jalur sendiri.
Kira-kira, Indonesia kapan ya?